Namun, lanjut dia, bila opsi itu tidak mau diambil oleh PDIP, dan PDIP tetap mau maju berkoalisi dengan parpol lain dengan mengajukan Puan sebagai hanya calon PDIP, maka Ganjar dan Jokowi harus mencari beberapa partai lain yang belum punya calon.
Dia melanjutkan, entah kebetulan atau tidak, beberapa parpol pendukung Pemerintahan Jokowi sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KIB hingga saat ini terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Kita tahu bakal KIB ini tidak punya capres, paling jauh saat ini mereka punya bakal cawapres seperti Muhaimin dan Airlangga. Jadi, opsi yang tersedia bagi Jokowi adalah menjadi mak comblang memasangkan Ganjar menjadi capres KIB dengan cawapresnya berasal dari Golkar atau PKB," katanya.
Sebagai presiden yang masih berkuasa sampai Oktober 2024, kata dia, Jokowi masih punya sumber daya kekuasaan dan ekonomi yang cukup untuk memasangkan Ganjar dengan KIB. Selain itu, dia menilai Jokowi juga bisa mencoba opsi lain, yaitu memasangkan Ganjar dengan koalisi yang sedang diupayakan Partai Nasdem.
"Kita mendengar bahwa nama Ganjar juga diperhitungkan Nasdem sebagai salah satu bakal capresnya selain nama Anies. Jadi bisa juga muncul opsi memasangkan Ganjar - Anies atau Anies - Ganjar," pungkasnya.
Editor : Eka L. Prasetya