Pertukaran Ratusan Tawanan Peran Dilakukan Rusia-Ukraina

Esnoe Faqih Wardhana
Rusia-Ukraina Lakukan Pertukaran Ratusan Tawanan Perang. FOTO/Reuters.

 

KIEV, iNews.id —Pertukaran tawanan perang ini menjadi yang terbesar sejak pecah perang Rusia-Ukraina, karena melibatkan ratusan tawanan perang. “Pertukaran 144 untuk 144 tawanan perang antara Rusia dan Ukraina berlangsung pada 29 Juni atas perintah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov, Kamis (30/6/2022). 

“Pertukaran itu diatur dan dilakukan atas perintah langsung Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia,” lanjut Konashenkov, seperti dikutip dari kantor berita TASS. 

Perwakilan resmi Kementerian Pertahanan Rusia menekankan, bahwa kehidupan, kesehatan, dan pembebasan prajurit Rusia dan pejuang Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, yang merupakan mayoritas dari mereka yang kembali, adalah prioritas utama. 

"Hampir semua yang dibebaskan terluka atau terluka parah. Mereka sudah menerima semua perawatan medis yang mereka butuhkan," tambahnya. 

Ketua DPR Denis Pushilin mengatakan Republik Rakyat Donetsk dan Ukraina telah menukar 144 tawanan perang dengan 144 orang, mengembalikan prajurit ke pihak masing-masing. Dia menekankan bahwa tugas utama adalah untuk menyelamatkan para pejuang yang mengambil bagian dalam operasi pembebasan khusus. 

Kantor berita Reuters melaporkan, mayoritas warga Ukraina yang dibebaskan terluka parah, menderita luka tembak dan pecahan peluru, trauma ledakan, luka bakar, patah tulang dan anggota badan yang diamputasi. 

"Kami menyerahkan kepada Kyiv jumlah tahanan yang sama dari unit bersenjata Ukraina, yang sebagian besar terluka," kata Pushilin. 

Ratusan lagi warga Ukraina diperkirakan masih ditahan oleh Rusia dan proksi separatis pro-Moskow di Ukraina timur, namun keberadaan mereka tidak diketahui secara pasti. Secara khusus, Kiev telah mengkhawatirkan nasib ratusan pejuang dari resimen Azov yang memainkan peran penting dalam pertahanan Mariupol dan pabrik baja Azovstalnya sebelum dikepung dan akhirnya meletakkan senjata mereka. 

Pertukaran tahanan termasuk penyerahan 43 anggota resimen Azov, sebuah unit Garda Nasional yang menurut Rusia adalah batalyon sayap kanan yang berbahaya, sebuah tanda yang menjanjikan bagi Ukraina yang mengharapkan pembebasan pejuang lain dari unit tersebut. 
 

Editor : Eka L. Prasetya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network