SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Selama tiga hari gelombang tinggi menghantam kawasan Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Gelombang tinggi tersebut mengakibatkan para nelayan tidak bisa melaut mencari ikan pada Jumat (23/12/2022). Selain itu akibat lain dari gelombang tinggi tersebut sebanyak 40 perahu nelayan rusak.
Ketua Kerukunan Nelayan Ujunggenteng Asep JK mengatakan, gelombang tinggi tersebut sudah berlangsung selama 3 hari, terhitung sejak Rabu (21/12/2022) hingga Jumat (23/12/2022). Hal tersebut mengakibatkan para nelayan memilih untuk berdiam diri tidak melakukan aktivitas mencari ikan di laut.
"Melihat gelombangnya tinggi, para nelayan tidak bisa melaut karena khawatir akan keselamatan ketika memaksakan untuk pergi mencari ikan. Jadi sudah 3 hari mereka nganggur di rumah," ujar Asep kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (23/12/2022).
Asep menjelaskan, saat ini banyak nelayan yang mengamankan perahunya, jangan sampai rusak akibat berbenturan dengan perahu lain karena terbawa gelombang tinggi.
"Karena belum ada dermaga dan pemecah ombak, ketika terjadi gelombang tinggi nelayan harus mengamankan perahunya masing-masing. Saat ini kurang lebih ada 40 perahu rusak ringan akibat kejadian gelombang tinggi 3 hari ini," tambah Asep JK.
Sementara itu Kepala Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu mengatakan bahwa gelombang air laut tinggi diperkirakan terjadi di wilayah Sukabumi-Cianjur mulai 22-25 Desember 2022.
"Gelombang air laut yang masuk kategori tinggi berkisar di 2,5 hingga 4 meter dengan arah angin dari barat ke barat laut dengan kecepatan 6-12 knot," ujar Teguh Rahayu dalam keterangannya.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait