Djajadi menjadi direktur di perusahaan tersebut pada tahun 1971-1978. Lalu, pada tahun 1984 perusahaanya bekerja sama dengan Salim Grup dan mendirikan PT Indofood Eterna.
Salim Group merupakan pemilik PT Lima Satu Sankyu dan PT Sarimi Asli Jaya yang diprakasrasi oleh Liem Sioe Liong. Dua perusahaan Salim Group ini sebelumnya menciprakan produk mie instan merek Sarimi dan Supermie di tahun 1986.
Singkatnya, Djajadi Djaja kemudian menerima tawaran dari Salim Group pada tahun 1984 untuk mengalihkan kepemilikan Indomie kepada perusahaan tersebut. Kita tahu
kalau PT Indofood Eterna dijalankan oleh Hendy Rusli yang tak lain adalah sahabat karib Djajadi Djaja.
Saat itu Djajadi Djaja memiliki saham PT Indofood Eterna memiliki 57,5% saham, sedangkan sisanya 42,5% milik Salim Group.
Namun pada tahun 1993, karena satu dan lain hal, Dajadi dan rekan-rekannya mengalami kendala financial, hingga akhirnya kepemilikan Indofood dialihkan sepenuhnya kepada Salim Group. Hal ini menimbulkan perselisihan, bahkan di
pengadilan. Akhirnya Djajadi terpaksa keluar dari perusahaan.
Setelah konflik tersebut, Djajadi Djaja kembali mendirikan perusahaan bernama PT Jakarana Tama pada Mei 1993.
Djajadi Djaja bersama perusahaan PT Jakarana Tama telah berhasil mendapatkan berbagai penghargaan.
Djajadi Djaja juga menjadi salah satu karakter yang berperan penting dalam peluncuran produk Mie Gaga ini.
Djajadi Djaja kini pemilik perusahaan yang memproduksi mie Gaga yang juga merupakan salah satu merek mie instan di Indonesia.
Mie Gaga memang belum terlalu terkenal di Indonesia namun sejak kejadian viral baru-baru ini, banyak orang yang penasaran dengan varian rasa Mie Gaga.
Begitulah Profil dan Biodata Djajadi Djaja, bagaimana kalian sudah membeli mie gaga rasa varian apa?
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait
