SUKABUMI, iNewsSukabumi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, melaporkan sebanyak 239 warga di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, mulai mengungsi karena terancam tanah longsor susulan.
Longsor sebelumnya terjadi di Kampung Batuhilir RT 01 RW 11, pada Rabu (24/1), pukul 06.30 WIB. Longsor tersebut menyebabkan 15 Kepala Keluarga (KK) atau 51 jiwa terdampak, dengan 12 unit rumah mengalami rusak berat.
Sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi Yudistira menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan sementara tim gabungan di lokasi, longsor yang terjadi disebabkan oleh cuaca ekstrem serta adanya akumulasi endapan air di wilayah tersebut.
"Tanah longsor susulan pun masih berpotensi terjadi, hal ini membuat BPBD mengevakuasi 75 KK lainnya yang terancam untuk berpindah ke tenda pengungsian mulai hari ini (25/1)," kata Yudistira dalam keterangan resminya.
Yudistira mengatakan, selain tenda pengungsian, BPBD Kabupaten Sukabumi juga telah membuat dapur umum guna memenuhi kebutuhan makanan para warga.
"Hari ini kita juga sudah siapkan dua dapur umum yang stand by untuk membagikan makanan dan satu dapur umum lagi dari dinsos," tambahnya.
Selain mengevakuasi warga dan mengaktifkan pengungsian, saat ini tim gabungan juga mulai membersihkan drainase yang tertutup material longsoran serta memonitor pergerakan tanah guna mencegah longsor susulan terjadi.
"Jika ada pergerakan tanah bisa kita stop jadi ada tim pantau dan ada yang pembersihan (material). Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) untuk melakukan kajian terhadap lokasi kejadian longsor di wilayah Batuhilir ini untuk mengetahui apakah wilayah ini masuk ke zona aman atau berbahaya serta tindak lanjutnya seperti apa, karena sebelumnya tidak ada kejadian longsor seperti ini," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait