Memasuki 2026, industri asuransi bersiap mengimplementasikan berbagai kebijakan baru, mulai dari skema co-payment, pembentukan Dewan Penasihat Medis, penguatan underwriting berbasis risiko, hingga percepatan digitalisasi layanan. Kebijakan Lembaga Penjaminan Polis yang akan berlaku pada 2028 juga dinilai sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat perlindungan konsumen.
Allianz Life dan Allianz Syariah mencatat pendapatan premi Rp15,2 triliun hingga kuartal III 2025, sekaligus terus memperluas edukasi keuangan melalui berbagai program literasi yang telah menjangkau lebih dari 1 juta penerima manfaat.
“Ketahanan industri asuransi sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat. Karena itu, sinergi antara pemerintah, industri, dan media menjadi kunci untuk membangun narasi positif mengenai peran asuransi bagi stabilitas finansial keluarga,” ujar Hasinah.
Sebagai bagian dari upaya literasi, Allianz Indonesia juga konsisten menggelar Allianz Journalist Writing Competition sejak 2020. Tahun 2025, kompetisi ini berhasil menghimpun lebih dari 3.000 artikel pemberitaan terkait asuransi, dengan pemenang dari kategori cetak, online, dan foto yang dinilai oleh dewan juri profesional.
Media sebagai Pilar Kepercayaan Publik
Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara, Irfan Junaidi, menyoroti tantangan media arus utama di era post-truth, mulai dari dominasi opini, disinformasi berbasis algoritma, hingga tekanan industri media. Menurutnya, media harus memperkuat akurasi, empati, dan konsistensi agar tetap menjadi sumber informasi yang kredibel.
“Kepercayaan publik adalah fondasi pemulihan ekonomi. Media harus menjadi jembatan komunikasi yang objektif dan bertanggung jawab,” tegas Irfan.
Sementara itu, Photojournalist & Editor Hendra Eka, menekankan pentingnya visual jurnalistik yang autentik dan beretika. Foto jurnalistik dinilai mampu membangun persepsi positif, menghadirkan realitas sosial secara objektif, serta menumbuhkan harapan publik.
“Visual yang kuat dan jujur dapat mengembalikan kepercayaan publik serta membangun optimisme terhadap masa depan ekonomi Indonesia menuju 2026,” pungkasnya.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait
