Erick mengatakan, kehadiran Sarinah mini di bandara merupakan wujud komitmen BUMN untuk lebih banyak memfasilitasi para pelaku UMKM tampil dalam usahanya untuk naik kelas. Dengan kurasi yang ketat, Erick ingin memberi bukti bahwa produk lokal mempunyai kualitas yang mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional.
"Saya yakin UMKM kita ke depan dapat go global tapi harus menguasai pasar lokal dulu, baru keluar negeri. Oleh karena itu, mohon bapak presiden berkenan agar Sarinah dijadikan destinasi untuk para tamu negara bisa berkunjung ke sini. InsyaAllah 17 Juli nanti, managing director IMF akan buat acara di sini," ucap Erick.
Erick menyampaikan, antusiasme masyarakat terhadap wajah baru Sarinah tak tidak terlepas dari strategi Sarinah yang menyediakan ruang terbuka, seperti Anjungan Sarinah yang menyuguhkan pagelaran seni musik atau performing arts dan distrik seni yang menyediakan satu lantai untuk pagelaran dan karya seni kreasi komunitas berbakat dan kurator unggul Indonesia
"Alhamdulillah Sarinah kini menjadi trendi dan digemari kaum muda dan generasi masa depan dan mulai mendapat kunjungan wisatawan asing," katanya.
Erick berharap transformasi Sarinah dapat berkontribusi dalam cita-cita Indonesia menjadi Global Economic Power House pada dekade mendatang dan sokoguru ekonomi inklusif. Erick menilai jika sokoguru ekonomi ini menjadi Indonesia Incorporated dan berada dalam satu gerbong yang lokomotifnya adalah UMKM maka pengayaan (enrichment) dan pertumbuhan (growth) pasti akan tercapai.
Menurut Erick, Sarinah harus menjadi agregator dan lokomotif yang mengantarkan gerbong UMKM dan produk unggulan bangsa go international.
Editor : Eka L. Prasetya