get app
inews
Aa Text
Read Next : BREAKING NEWS, Lagi Belajar Tiba-Tiba Ruang Kelas SDN 3 Cikidang Ambruk, Ada Korban Jiwa? 

Kecewa Harga Anjlok, Petani Biarkan Tanaman Sawi Puluhan Hektare Busuk

Senin, 25 Juli 2022 | 05:00 WIB
header img
Para petani membiarkan tanaman sawi caisim membusuk di ladang karena kecewa dengan harga jual di pasaran yang anjok. (Foto: iNews.id/Dharmawan Hadi).

 

SUKABUMI, iNews.id —Petani sayuran di Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, membiarkan tanamanannya membusuk. Mereka tak memanennya lantaran kecewa harga komoditas sayuran ini anjlok di pasaran.   

Kepala Desa Kebonpedes Dadan Apriandani mengatakan, petani sawi caisim di desanya itu, banyak yang kecewa oleh jatuhnya harga jual pada tahun ini. 

"Harganya turun jadi Rp200 per kilogram. Sebelumnya Rp4.000 sejak Idul Fitri 2022. Namun, mulai mengalami penurunan sekitar Juni berada di Rp2.000 per kilogram. Nah, sekarang harganya kembali turun hingga mencapai Rp200 per kilogram," ujar Dadan kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (24/7/2022). 

Penurunan harga sawi caisim ini, sambung Dadan, karena dipengaruhi banyaknya pasokan sayuran dari berbagai daerah. Terlebih lagi, saat ini telah memasuki panen raya. Sehingga, pasokan sayuran jenis sawi caisim tersebut berlimpah di pasaran. 

"Kerugian petani dinilai cukup besar, karena biaya panen pun bahkan tidak tertutupi oleh harga jual sawi caisim jika pasar hanya menerima Rp200 per kilogram," ujar Dadan menjelaskan.  

Dadan mengatakan, di Desa Kebonpedes ada puluhan hektare sawah yang ditanami sawi caisim. Setiap hektare itu, modalnya bisa mencapai Rp15 juta. 

"Di daerah kami ada sekitar 30 hektare sawah yang ditanami sawi caisim. Para petani semuanya rugi karena tidak bisa menjual hasil panen. Jika modal per hektare mencapai Rp15 juta, untuk 30 hektare lahan, kerugiannya mencapai Rp450 juta," kata Dadan.  

Akibat anjloknya harga sawi caisim ini, ujar Dadan, tidak sedikit para petani kemudian bertindak sendiri, dengan mencabuti tanaman sawi yang tidak dipanen agar bisa segera menanam tanaman lain. 

Editor : Eka L. Prasetya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut