SUKABUMI, iNews.id —Kawasan Gunung Salak menyimpan kisah mistis yang kental, di antaranya keberadaan kampung mati yakni perkampungan tak berpenghuni dan kasat mata. Berbagai cerita mistis pun banyak berseliweran ketika membahas kampung mati di gunung ini.
Tak jarang jika kampung mati menjadi perhatian bagi para pendaki Gunung Salak. Berikut ini adalah kisah lengkap mengenai kampung mati yang ada di Gunung Salak. Kampung mati di Gunung Salak Gunung Salak berlokasi di dua wilayah, yakni di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan ketinggian mencapai 2.180 mdpl.
Gunung ini memiliki panorama yang sangat indah dan memanjakan mata. Selain terkenal dengan pemandangan alamnya, Gunung Salak juga populer dengan cerita-cerita angkernya. Banyak cerita mengenai pendaki yang hilang di gunung tersebut.
Menurut penuturan warga sekitar, apabila pendaki hilang di Gunung Salak, biasanya akan diarahkan sosok misterius untuk singgah di kampung mati. Belum diketahui lokasi tepatnya, tetapi banyak yang meyakini bahwa kampung mati terletak di puncak Gunung Salak.
Konon, kampung tersebut merupakan perkampungan tak kasat mata. Akan tetapi, pendaki yang hilang akan merasa seakan-akan berada di sebuah perkampungan padat penduduk dan ramai. Saat berada di kampung mati, pendaki akan hilang selama berhari-hari. Namun anehnya, pendaki yang hilang tersebut akan merasa bahwa ia hanya berada di sebuah kampung dalam waktu yang singkat.
Jika beruntung, ia akan ditemukan oleh tim SAR atau warga setempat. Hanya saja, tubuhnya akan terasa sangat lemas karena tidak makan dan minum selama berhari-hari tanpa ia sadari.
Cerita mistis di kampung mati ini diperkuat dengan kisah seorang pemuda yang tersesat di Gunung Salak dan membeli pisang goreng. Padahal menurut warga setempat, tidak ada satupun orang yang berjualan pisang goreng di puncak Gunung Salak.
Warga setempat biasanya akan menyarankan kepada pendaki yang hilang untuk menolak semua makanan yang diberikan dari orang yang tidak dikenal. Pasalnya, makanan tersebut akan membuat pendaki yang hilang tak bisa kembali ke dunia nyata untuk selamanya.
Di Puncak Gunung Salak, juga ditemukan sebuah bangunan yang tampak tak terawat dan hampir roboh dengan semak belukar dan ilalang yang mengelilinginya. Bangunan tersebut dipercaya merupakan bangunan peninggalan Belanda.
Dari dalam bangunan tersebut, sering terdengar suara-suara aneh oleh para pendaki. Suara tersebut merupakan seperti teriakan atau rintihan kesakitan seseorang tengah meminta pertolongan. Selain kampung mati, arwah gentayangan di kawasan Kawah Ratu dan Curug Seribu disebut-sebut juga banyak menghantui para pendaki.
Namun terlepas dari segala cerita mistis yang ada, pendaki gunung memang harus mematuhi aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh pengelola agar terhindar dari marabahaya dan hal-hal yang tak diinginkan lainnya.
Editor : Eka L. Prasetya