Melihat pesan tersebut, Salsa selaku putri Paryanto pun ikut khawatir.
"Lha kok bisa gitu. Malah jadi kepikiran ayah kalau pergi-pergi tuh. Ayah mah hayoh we pergi (Ayah tuh pergi terus sih). Bikin orang kepikiran gitu," balas Salsa.
Sejak saat itu, Paryanto tidak bisa dihubungi. Tiga hari kemudian, pada 27 Maret 2023 Glydas yang juga anak Paryanto melapor ke Polres Banjarnegara perihal ayahnya yang hilang kontak.
Pada Minggu (2/4/2023) ditemukan mayat yang dikubur di jalan setapak menuju hutan masuk Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Ternyata, maayat tersebut adalah Paryanto, yang didasarkan pada bukti KTP yang ada di dalam saku celana korban.
Kemudian, epolisian dari Polsek Karangkobar Polres Banjarnegara bergegas menangkap Tohari alias Mbah Slamet, yang tinggal di Desa Balun RT017/RW004, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Tersangka akhirnya mengaku telah meracuni dan mengubur korban Paryanto di lokasi tersebut.
“Ini pembunuhan berencana,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, lewat pesan tertulis yang diterima MNC Portal Indonesia, Senin (3/4/2023).
“Tersangka melakukan aksinya dengan mencampur racun ke minuman yang diberikan ke korban,” lanjut Kapolres.
Barang bukti yang diamankan; 1 plastik berisi benda padat berbentuk lonjong warna putih diduga apotas, 1 plastik kecil obat, 1 tas kulit warna hitam milik korban dan 1 topi warna hitam motif batik.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy menambahkan, pengembangan penyidikan terus dilakukan Polres Banjarnegara terkait hal ini.
Ada informasi telah banyak keluarga-keluarga lain kehilangan anggota keluarganya berkaitan dengan urusan penggandaan uang oleh dukun Tuhari alias Mbah Slamet
Editor : Hikmatul Uyun