get app
inews
Aa Text
Read Next : Rekomendasi 11 Tempat Makan Mie Ayam Enak di Sukabumi, Dijamin Bikin Ketagihan

Warga Bojongkembar Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis

Senin, 03 Maret 2025 | 17:08 WIB
header img
DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi warga Desa Bojongkembar pada Senin, 24 Februari 2025. Foto ist

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id– Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi warga Desa Bojongkembar pada Senin, 24 Februari 2025. Program ini, yang resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025, bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat dan akan diperluas ke berbagai wilayah di Indonesia secara bertahap.

Badan Gizi Nasional (BGN) merupakan lembaga non-kementerian yang berfokus pada peningkatan kualitas gizi nasional. Dalam mendukung program MBG, BGN berkomitmen untuk memastikan akses makanan bergizi bagi masyarakat, terutama kelompok rentan.

Kehadiran dan Evaluasi Program di Bojongkembar
Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, serta perwakilan Badan Gizi Nasional, Dedi Suprijadi. Dalam kesempatan tersebut, Zainul Munasichin mengungkapkan bahwa implementasi program MBG di Bojongkembar masih menghadapi beberapa kendala.

"Di Kecamatan Bojongkembar, jumlah penerima manfaat MBG masih terbatas. Pemerintah menargetkan pembangunan 30.000 dapur MBG secara bertahap, dengan tahap awal sebanyak 5.000 dapur yang akan direalisasikan pada tahun 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo," ujar Zainul Munasichin.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan bertanggung jawab dalam pembuatan dan distribusi makanan bergizi kepada masyarakat. Pembangunan dapur SPPG harus memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan guna menjamin kualitas makanan yang diterima oleh penerima manfaat.

Tantangan Distribusi dan Upaya Pemerataan
Meski program ini telah berjalan di beberapa wilayah, distribusinya masih belum merata, terutama di daerah terpencil. Pemerintah terus mencari solusi agar makanan bergizi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

"Pendistribusian MBG masih terkendala karena pembangunan dapur SPPG di suatu wilayah membutuhkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mitra atau yayasan. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kebersihan makanan yang diberikan kepada penerima manfaat," jelasnya.

Dampak Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat
Selain meningkatkan kualitas gizi, program MBG juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. BGN bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan bagi dapur SPPG.

"Pembangunan SPPG diharapkan dapat meningkatkan ekonomi warga sekitar dapur dan petani lokal. Kepala desa setempat diimbau untuk mendorong para petani dan pemasok bahan pangan agar berkoordinasi dengan BUMDes dan koperasi dalam mendukung ketersediaan bahan pangan untuk program MBG," tambahnya.

BUMDes dan koperasi juga dapat bekerja sama dengan pihak perbankan untuk mendapatkan pendanaan dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan dari pemasok lokal. SPPG yang didirikan harus memberdayakan masyarakat sekitar, baik dalam pengadaan tenaga kerja untuk dapur maupun dalam penyediaan bahan pangan.

Dukung Generasi Emas Indonesia 2045
Kualitas pangan dan gizi merupakan faktor utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang bertujuan menciptakan generasi emas—generasi yang sehat, cerdas, dan siap membawa Indonesia menjadi negara maju.

Pemerintah, melalui Badan Gizi Nasional, akan terus memperluas cakupan program ini demi mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan berdaya. 

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut