Airbus A400M Sayap Baru TNI AU, Dilengkapi Fitur Jet Tempur hingga Mampu Padamkan Kebakaran
Sementara Pilot A400M, Mayor Pnb Riki Sihaloho, mengungkapkan pesawat ini memiliki sistem otomatis yang jauh lebih canggih dibanding pesawat angkut Hercules tipe lama.

“Sebelumnya saya kan mengawaki pesawat Hercules yang untuk H model. Jadi dia belum otomasisasi. Dengan adanya A400 ini, ya dengan capability dia dengan otomasisasi, sehingga saya harus butuh belajar banyak. Karena dia beda dengan yang tipe lama,” ujar Riki di Lanud Halim.
Menurutnya, perbedaan paling mencolok antara A400M dan Hercules terletak pada sistem kendali penerbangan.
“Untuk handling sendiri untuk Hercules yang tipe lama itu masih menggunakan yoke. Dengan A400 yang MRTT (Multi Role Tanker Transport) ini sekarang sudah side by stick, jadi fly by wire seperti pesawat tempur. Jadi beda untuk handlingnya,” katanya.
Pesawat A400M yang diterima Indonesia memiliki konfigurasi multifungsi, mulai dari angkutan kargo, transportasi pasukan, evakuasi medis (Medevac), hingga misi kemanusiaan. Dengan kemampuan mengangkut muatan maksimum 37 ton, termasuk helikopter dan kendaraan berat, pesawat ini dapat menjangkau hingga 2.400 mil laut dengan muatan 30 ton—mencakup seluruh wilayah kepulauan Indonesia dari Jakarta.
Dirancang dengan fleksibilitas tinggi, A400M mampu beroperasi di landasan pacu pendek maupun tidak beraspal, serta berfungsi sebagai pesawat pengisian bahan bakar di udara (air refueling). Kemampuan tersebut menjadikannya pengganda kekuatan (force multiplier) bagi TNI AU dalam operasi militer maupun misi kemanusiaan.
Kadispen TNI AU Marsma TNI Nyoman Suadnyana menegaskan, pesawat A400M akan memperkuat Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, memperkuat pesawat Hercules sebagai pesawat angkut berat TNI AU.
Editor : Suriya Mohamad Said