BANDUNG, iNews.id — Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) angkat bicara terkait polemik perintah atau instruksi Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana agar jajaran melakukan tindakan tegas dan terukur atau tembak di tempat terhadap pelaku kriminal dan geng motor yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Instruksi itu berangkat dari keprihatinan Kapolda Jabar atas maraknya aksi-aksi kekerasan yang terjadi. Tindak kekerasan menggunakan senjata tajam yang diduga dilakukan anggota geng motor sangat meresahkan karena mengancam dan membahayakan keselamatan jiwa masyarakat dan anggota kepolisian.
Dalam situasi itu, berdasarkan undang-undang, polisi berhak melakukan tindakan tegas dengan tembak di tempat kepada pelaku kejahatan.
"Dari kondisi aksi kekerasan yang terjadi di masyarakat saat ini, Bapak Kapolda mengatensi sehingga menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk mengambil langkah tegas kepolisian dan menindak secara tegas terkait aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh geng motor tersebut," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo dalam keterangan melalui video yang diterima, Sabtu (4/6/2022).
Untuk itu, ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo, beberapa kapolres jajaran menginstruksikan kepada anggota di lapangan menembak di tempat terhadap para pelaku kejahatan yang mengancam keselamatan jiwa masyarakat dan polisi.
"Namun (instruksi) tindakan tembak di tempat, perlu dipahami bahwa ini merupakan upaya untuk memberikan spirit (semangat) terhadap personel di lapangan mengambil tindakan tegas. Namun, aturan penembakan di tempat itu harus sesuai aturan yang ada," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Diketahui, kejahatan jalanan seperti pembegalan, pencurian kendaraan bermotor (curanmor), dan kebrutalan geng motor di beberapa daerah di Jawa Barat telah menelan sejumlah korban jiwa. Para pelaku kejahatan menganiaya korban menggunakan senjata tajam jenis golok, samurai, dan celurit.
Saat melakukan aksinya, para anggota geng motor biasanya dalam kondisi mabuk, baik minuman keras maupun obat terlarang. Mereka tak hanya menyasar kelompok lawan, tetapi juga masyarakat. Geng motor sangat brutal menyerang warga sekadar untuk menunjukkan eksistensi kelompok.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Indramayu belumm lama ini. Lima anggota geng motor menyerang seorang petani yang baru pulang dari sawah. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam jenis celurit.
Kemudian, aksi tawuran geng motor di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten/Kota Cirebon. Anggota geng motor tewas akibat sabetan senjata tajam di sekujur tubuh. Peristiwa serupa juga terjadi di beberapa daerah lain di Jawa Barat.
Sedangkan di Kota dan Kabupaten Sukabumi, empat pelajar terluka parah akibat dianiaya menggunakan celurit oleh orang tak dikenal. Aksi-aksi kekerasan geng motor yang sangat meresahkan masyarakat ini tidak boleh dibiarkan. Jika para berandalan itu tidak ditindak tegas, korban luka parah dan meninggal dunia akan terus berjatuhan. Tak menutup kemungkinan, kita, Anda, saudara, dan keluarga, menjadi korban gerombolan berandalan bermotor tersebut.
Editor : Eka L. Prasetya