Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan saat ini Pertamina telah memiliki 238 GES yang telah terpasang panel surya, enam unit Charging Station untuk pengisian mobil listrik, dan 14 unit Battery Swapping Station untuk penukaran baterai motor listrik.
“Untuk sumbernya, kami punya target penggabungan energi. Untuk ekosistem EV (electric vehicle) Pertamina memulainya dari roda dua,” kata Nicke. “Kami memahami pasar roda dua agak sulit mengisi ulang baterai di rumah. Jadi konsepnya kami jual baterai swap untuk memberikan kemudahan bagi kendaraan motor," ujarnya.
Di sisi lain, Pertamina bekerja sama dengan BUMN Inalum dan PLN membangun Indonesia Battery Corporation (IBC), investasi pengembangan pembuatan baterai mulai dari hulu hingga hilir.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi menjelaskan pihaknya tahun ini berencana mengembangkan 58 GES, dimana enam di antaranya akan dilengkapi enam unit Battery Swapping Station. Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga turut mengembangkan unit Charging Station untuk pengisian bus listrik.
“Bali terkenal dengan kepeduliannya terhadap lingkungan, bagaimana kehidupan harus seimbang. Program Langit Biru Pertamina yang bertujuan untuk mengurangi emisi juga awalnya hadir di Bali,” kata Harsono. Perluasan ini mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam mempercepat elektrifikasi di sektor transportasi.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait