Kementerian ESDM Bantah Intervensi Harga BBM Vivo 

Mochamad Rizky Fauzan
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji. Foto: Istimewa.

JAKARTA, iNewsSukabumi.id —Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah telah melakukan intervensi untuk mengatur harga bahan bakar minyak (BBM) yang dijual PT Vivo Energy Indonesia (Vivo). 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa hal tersebut sesuai Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM, yang telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2021. 

Sesuai beleid itu, pemerintah menetapkan tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) yang beredar di masyarakat, yaitu pertama adalah jenis BBM tertentu (JBT) atau BBM yang mendapat subsidi dan kompensasi, yaitu minyak tanah dan solar. Jenis kedua adalah jenis BBM khusus penugasan (JBKP) yakni BBM yang tidak mendapat subsidi, namun mendapat kompensasi yaitu bensin RON 90. Terakhir, jenis BBM umum (JBU) yakni BBM di luar JBT dan JBKP. 

"Dari ketiga jenis BBM itu, Menteri ESDM menetapkan harga jual eceran jenis BBM tertentu dan jenis BBM khusus penugasan. Sedangkan, harga jual eceran jenis BBM umum dihitung dan ditetapkan oleh badan usaha," kata Tutuka di Jakarta, Selasa (6/9/2022). 

Dalam upaya pengendalian harga di konsumen, lanjutnya, pemerintah menetapkan formula batas atas, yang mana harga BBM mengacu kepada harga acuan pasar MOPS/Argus dan biaya distribusi dengan margin badan usaha maksimal 10 persen. 

Ketentuan tersebut sesuai Kepmen ESDM No 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan. 

"Berdasarkan hal tersebut, pemerintah akan menegur badan usaha apabila menjual BBM melebihi batas atas. Penetapan harga jual di SPBU saat ini merupakan kebijakan badan usaha yang dilaporkan ke Menteri cq Dirjen Migas, sehingga tidak benar pemerintah meminta badan usaha untuk menaikkan harga," ungkap Tutuka. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Vivo menjual BBM sejenis Pertalite seharga Rp8.900 per liter ketika pemerintah mengumumkan harga BBM bersubsidi jenis pertalite naik menjadi Rp10.000 per liter pada 3 September 2022. Namun pada Senin (5/9/2022), SPBU Vivo telah menjual bbm sejenis pertalite dengan harga Rp10.900 per liter.

Editor : Eka L. Prasetya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network