Menurut statistik pemerintah, lebih dari 329.000 orang telah mengajukan paspor dari Januari hingga 15 Juni 2022. Tahun lalu, sebanyak 382.504 paspor dikeluarkan dan pada 2020, jumlahnya 207.692. Chinthaka Pushpakumara, ayah dan pengawas rumah tangga dari Polonnaruwa, terletak sekitar 227 km dari Kolombo, mengatakan ingin ke luar negeri agar ketiga anaknya memiliki masa depan yang lebih baik. Tapi dia khawatir meninggalkan mereka.
"Itu bukan keputusan yang mudah untuk dibuat. Anak bungsu saya baru berusia 1,5 tahun. Saya harus tetap kuat, jika tidak keluarga saya akan menderita," ucap Pushpakumara. Dia bukan satu-satunya pekerja industri pariwisata yang meninggalkan Sri Lanka, yang sangat bergantung pada pendapatan sektor tersebut. Sanath Ukwatte, mantan presiden Asosiasi Hotel Sri Lanka mengatakan, industri telah kehilangan sekitar 15.000 profesional.
Editor : Eka L. Prasetya