JAKARTA, iNews.id —Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melaporkan kontribusi perusahaan pelat merah per tahun naik sebesar Rp50 triliun. Adapun kenaikan tersebut terjadi dalam kurun waktu tiga tahun belakangan.
"Artinya 3 tahun terakhir ini ada kenaikan masing-masing per tahun Rp50 triliun lebih tinggi dari tahun sebelumnya, secara kumulatif. Ini merupakan hasil dari upaya kerja sama antara Kementerian BUMN dan Komisi VI," kata Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan DPR Komisi VI, di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Erick menyebut kontribusi tersebut diperoleh dari dividen, pajak, dan bagi hasil. Sehingga selama 3 tahun terakhir kontribusi mencapai Rp1.200 triliun. Sementara, sepanjang 10 tahun terakhir perseroan mencatatkan nilai kontribusinya sebesar Rp4.013 triliun.
Erick menyampaikan keberhasilan transformasi yang dicanangkan ini terlihat dari sejumlah pencapaian yang ditorehkan BUMN. Salah satunya laba bersih BUMN. "Total pendapatan BUMN Rp1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN," kata dia.
Menurut dia, perbaikan kinerja BUMN juga berdampak positif terhadap kontribusi untuk negara. Dia mencatat total pajak, dividen, dan PNBP yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp371 triliun.
"Terima kasih kepada pimpinan dan anggota Komisi VI yang mendorong konsolidasi BUMN, dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN. Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp 13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp 126 triliun. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," kata Erick.
Editor : Eka L. Prasetya