Tak putus asa, pria yang akrab disapa Yudi ini kembali usaha warteg, dengan mengambil alih warteg milik temannya yang hampir bangkrut. Ternyata rintangan kembali menerpa, warteg tersebut terancam digusur.
Namun, karena reformasi pada 1998, rencana penggusuran dibatalkan dan warteg tersebut bertahan selama 1 dekade alias 10 tahun. Dari hasil usaha warteg tersebut, dia kemudian memilih membuka warteg sendiri yang diberi nama Warteg Kharisma Bahari. Yudi juga mendirikan kemitraan dengan nama Warteg Kharisma Bahari Group.
"Ide awal membuka kemitraan Kharisma Bahari Group berawal dari ketidaksengajaan. Awalnya kami punya cabang tiga, dua cabang cuma dikelola karyawan saja. Karena semakin lama semakin berantakan, dan minus, akhirnya kami mengajak teman atau keluarga yang ingin membuka warteg yang tidak punya modal dengan pembagian hasil 50-50," kata dia, dikutip dari laman Warteg Kharisma Bahari Group.
Editor : Eka L. Prasetya