Namun, menurut pengakuan nenek Dewi, lanjut Yanyan, pola makan Dewi selama ini telah mengikuti anjuran, termasuk makan tiga kali sehari dan mengonsumsi protein hewani seperti telur dan ayam.
"Meskipun begitu, indeks massa tubuh Dewi hanya 12.82, dan menurut dokter dari rumah sakit Bunut (RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi), angka ini menunjukkan bahwa Dewi mengalami masalah gizi buruk," tambah Yanyan.
Kepala Desa Cimangkok, Erik Suparman, juga menjelaskan bahwa Dewi mengalami gizi buruk setelah terserang penyakit tipes atau demam tifoid.
Setelah dibawa oleh neneknya untuk berobat, Dewi harus menjalani rawat inap di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi.
"Pada tanggal 4 September 2023, Dewi diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan menjalani rawat jalan untuk memantau perkembangan kesehatannya. Diagnosis terakhir adalah bahwa Dewi mengidap penyakit tifoid yang sudah dalam kondisi akut," jelas Erik.
Lebih lanjut, Erik mengungkapkan bahwa masalah gizi buruk yang dialami Dewi dimulai setelah ia terkena tifoid, yang membuat kesehatannya menurun. Kondisi ini dialami Dewi saat ia hendak naik ke kelas 6 SD.
"Sekarang, Dewi tidak dapat pergi ke sekolah karena tidak dapat berjalan dan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Untuk melakukan aktivitas atau pergi ke kamar mandi, Dewi harus dibantu neneknya. Namun, ia masih bisa makan sendiri," tambah Erik.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta