6 Fakta Menarik Gunung Salak, Misteri Kerajaan Gaib yang Angker hingga Larangan Ucap Kata Ini

4. Larangan 

Ada yang tidak boleh dilanggar oleh pendaki yang ingin berkunjung ke Gunung Salak, yaitu larangan memetik bunga anggrek. Selain itu, Anda jangan pernah bertanya di mana letak buah salak di Gunung Salak.

Asal usul nama salak pada Gunung Salak sebenarnya berasal dari kata Sansekerta “Salaka” yang berarti uang, bukan buah salak. Oleh karena itu Gunung Salak berarti “Gunung Perak”.

5. Berbahaya untuk penerbangan 

Baca Juga

20 Gunung di Jawa Barat, Nomor 5 Sudah 4 Kali Meletus Tewaskan 3 Ribu Orang

Gunung Salak ini memiliki hutan yang cukup lebat dan kontur yang sulit dikenali. Pesawat menghindari jalur di atas kawasan Gunung Salak  karena berbahaya. Tempat ini ditutupi dengan hutan yang luas dan seringnya kabut  dapat membuat penerbangan menjadi berbahaya. 

Kecelakaan pesawat  Sukhoi terjadi di salah satu tebing Gunung Salak pada tahun 2012. Kawasan Gunung Salak dikenal di kalangan penerbangan dengan sebutan Gunung Kematian karena saking berbahayanya.

6. Banyak Misteri dan Mitos

Gunung Salak kerap dibilang gunung paling angker di Jawa Barat bahkan di Indonesia. Kisah beberapa pendaki yang hilang dan tewas sudah berkali-kali muncul. Tidak jarang para pendaki mengalami kejadian aneh saat mendaki Gunung Salak. 

Baca Juga

Cerita Mistis Kampung Mati di Gunung Salak Sukabumi, Tempat Singgah Pendaki Hilang 

Salah satu legenda menyebutkan bahwa terdapat pusat kerajaan gaib Pajajara di Puncak Manik Gunung Salak. Puncak Manik ibarat tempat suci yang terputus dari aktivitas manusia. Selain itu, warga di lereng Gunung Salak juga mempercayai adanya makhluk gaib. Makhluk ini disebut merupakan reinkarnasi raja yang dikenang sepanjang zaman, Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.

Reinkarnasi Prabu Siliwangi inilah yang disebut memimpin kerajaan gaib Pajajaran di Gunung Salak.

Nah, itu dia deret fakta menarik Gunung Salak yang menjadi tujuan favorit wisatawan di Jawa Barat namun ternyata angker dan menyimpan banyak misteri. Masih tertarik datang ke sini?

Editor : Hikmatul Uyun