get app
inews
Aa Read Next : 10 Tempat Wisata Dekat Stasiun Sukabumi: Bisa Ditempuh dengan Jalan Kaki

Belum Ada Pertanggungjawaban, Keluarga Korban dan Warga Terdampak Ledakan Gas di Sukabumi Meradang

Rabu, 29 November 2023 | 00:17 WIB
header img
Hingga Selasa sore , (28/11/2023), pihak keluarga korban tewas dan warga terdampak ledakan gas CNG di Jalan Karangtengah, Kabupaten Sukabumi masih menunggu pertanggungjawaban dari pihak PT Samator. (Toni K)

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Satu hari setelah peristiwa ledakan tabung gas CNG di Jalan Raya Karangtengah, Kabupaten Sukabumi, pihak perusahaan gas PT Samator masih belum bertanggungjawab atas terjadi musibah tersebut.

Hal ini memicu kekecewaan bagi keluarga korban tewas Heni Handayani maupun Uwo Abdullah.

"Saya menunggu iktikad baik dari pihak PT Samator, karena sampai sekarang belum ada kabar apapun dari perusahaan itu," ungkap M Noval Isnaeni, anak kandung Heni Handayani.

Menurutnya peristiwa yang telah merenggut nyawa ibunya tersebut lebih disebabkan faktor kesalahan manusia, bukan dipicu faktor alam.

Sementara itu kekecewaan juga diungkapkan sejumlah warga Kampung Lodaya, Desa Karangtengah.

Mereka merupakan pemilik bangunan yang mengalami kerusakan akibat terkena ledakan tabung gas CNG.

Seperti diketahui peristiwa ledakan tabung gas CNG tersebut tidak hanya menyebabkan dua orang tewas dan tujuh orang lainnya luka-luka.

Tetapi kejadian ini juga mengakibatkan sedikitnya lima bangunan milik warga sekitar rusak berat.

Kelima bangunan tersebut tidak hanya berupa rumah saja, tetapi juga bangunan tempat usaha seperti rumah makan padang, kedai pecel lele dan konter pulsa.

Pada umumnya seluruh bangunan itu mengalami kerusakan pada bagian dinding, kaca jendela dan bagian plafond.

Seperti yang terjadi pada tempat usaha milik Yonaldi (46 tahun). Bangunan ini terdiri dari dua lantai yakni kedai pecel lele di lantai utama dan cafe di lantai kedua.

"Ledakannya bukan cuma merusak gerobak pecel lele saja, tetapi juga plafond dan jendela cafe yang berada di lantai dua," tutur Yonaldi kepada iNewsSukabumi.id, Selasa sore.

Karena kondisi tersebut, Yonaldi menderita kerugian yang tidak sedikit. Ia terpaksa menghentikan usahanya hingga batas waktu yang belum diketahui.

"Sampai sore tadi, saya tidak mendapatkan kepastian akan adanya ganti rugi dari pihak perusahaan gas," tuturnya.

Atas hal itulah, Yonaldi beserta warga terdampak lainnya memutuskan untuk mendatangi Mapolsek Cibadak untuk mengadukan nasib rumah serta bangunan usahanya.

Editor : Toni Kamajaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut