get app
inews
Aa Text
Read Next : Tahun Baru 1 Suro, Moment Introspeksi Diri atas Perilaku Bukan Malah Vakansi Bersama Dinasti

Mengisi Hari 1 Suro Taun Dal 1959 dengan Filosofi Jawa Sarat Budi Pekerti, Bukan Pergi Vakansi

Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:35 WIB
header img
1 Suro Taun Dal 1959 seharusnya dimaknai dengan filosofi dan adab Jawa, bukan dipakai untuk vakansi mewah bersama dinasti. Ora ilok, ora nJawani. Foto Roy Suryo/ iNews.id

Kalimat terkenal lainnya yang sering dilakukan adalah "Ngeluruk tanpa Bala, Menang tanpa Ngasorake, Sekti tanpa Aji-aji, Sugih tanpa Banda"  (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan). Ada juga "Datan Serik Lamun Ketaman, Datan susah Lamun Kelangan" (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu). Kemudian "Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Sleman" (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

Kemudian sering juga ditulis "Aja ketungkul marang kelungguhan, Kadonyan lan kemareman" (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi), Ada juga "Aja keminter, Mundak Keblinger, Aja Cidera Mundak Cilaka" (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka), kemudian "Aja Adigang, Adigung, Adiguna" (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).

Selain itu ada juga yang pendek-pendek seperti "Ajining Diri Saka Lathi, Ajining Raga Saka Busana" (Harga diri seseorang tergantung pada ucapannya, harga tubuh tergantung pada pakaiannya), "Ajur Ajer Ajur Ajur" (Mudah melebur dengan lingkungan tanpa kehilangan jati diri), kemudian "Aja Dumeh" (Jangan merasa sok atau semena-mena karena punya kekuasaan, ilmu, atau harta), juga ada "Ngono Yo Ngono, Ning Aja Ngono (Boleh begitu, tapi jangan keterlaluan)., Ada juga "Alon-Alon Waton Kelakon" (Pelan-pelan asal tercapai), kemudian "Tuna Satrio, Wibawa Tanpa Aji-aji" (Ksatria sejati tak butuh jimat untuk berwibawa),

Selain itu ada lagi "Mikul Dhuwur Mendhem Jero" (Mengangkat tinggi-tinggi nama baik leluhur, mengubur dalam-dalam aib mereka), kemudian "Sak Derma Ngerti, Sak Wisesa Ngajani" (Sebatas tahu, hormatilah; sebatas kuasa, lindungilah, Gunakan ilmu dan kekuasaan dengan etika), kemudian "Jer Basuki Mawa Beya" (Keberhasilan membutuhkan biaya/pengorbanan), Ada lagi "Ngeli Tapi Ora Keli" (Mengikuti arus, tetapi tidak hanyut terbawa), kemudian ada "Sepi Ing Pamrih, Rame Ing Gawe" (Sedikit bicara soal kepentingan pribadi, banyak bekerja), kemudian ada juga "Sing Sabar Lan Nrimo, Bakale Slamet" (Orang sabar dan menerima akan selamat).

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut