BANDUNG, iNews.id — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengambil langkah penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak mirip dengan penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan seiring meluasnya wabah penyakit tersebut.
Wabah PMK hewan ternak sudah terdeteksi sedikitnya di enam wilayah di Jabar, yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Kuningan.
Adapun jumlah total hewan yang tertular hingga Selasa (17/5/2022) sebanyak 662 ekor sapi potong, sapi perah, domba, dan kambing. Dari jumlah tersebut, sekitar 200 ekor dinyatakan sembuh dan sisanya mati, dipotong paksa, dan dalam pengobatan.
"Yang mati jumlahnya sedikit. Kalau tingkat kesembuhan sudah di angka 30 persen, treatmentnya kayak Covid-19," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Moh Arifin Soedjayana, Rabu (18/5/2022).
"Kita (penanganannya) pengobatan. Vaksin belum ada, nunggu dari kementerian. Kita bersama pemerintah kabupaten kota melakukan disinfektan, memberikan vitamin, obat didistribusikan. Jadi, hewan yang bergejala diberikan vitamin," kata Arifin.
Arifin mengakui, PMK hewan ternak cukup mematikan, namun jumlah kematian akibat penyakit tersebut terbilang rendah.
"Kalau diobati dan dikasih vitamin akan segera sembuh. Kan yang tertular itu bisa kelihatan, hewannya tidak mau makan," ujarnya.
Saat ini, lanjut Arifin, pihaknya memaksimalkan upaya pengobatan hewan ternak yang tertular dengan memberikan obat dan vitamin reguler yang stoknya terus menipis. Oleh karenanya, pihaknya pun kini tengah mengupayakan pencairan belanja tak terduga (BTT), agar PMK hewan ternak di Jabar tidak terus meluas.
"Sudah minta arahan ke gubernur agar dana BTT bisa cair untuk monitoring ke lapangan, lalu dokter hewan kunjungan ke lapangan, untuk obat, vitamin, dan operasional dengan instansi terkait seperti Polda atau Polres setempat supaya (hewan ternak) yang masuk ke Jabar clear dari sisi kesehatan," ucapnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Bandung pun terus mewaspadai PMK. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku telah mengajukan vaksinasi hewan kepada pemerintah pusat. "Sebentar lagi kan Idul Adha ya. Kita lagi berupaya untuk mengajukan vaksin hewan ke pemerintah pusat. Terlebih, kita tidak punya peternakan sendiri. Jadi, memang agak sulit untuk menutup jalur pengiriman dari luar kota," ucap Yana.
"Sapi saja dipotong 75 ekor per hari di rumah potong hewan. Kambing dan domba juga perlu kita vaksin. Ya, termasuk banyak jumlah yang dibutuhkan untuk vaksin hewan ini," katanya.
Editor : Eka L. Prasetya