JAKARTA, iNews.id —Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas merespons dugaan penyelewengan dana umat oleh petinggi lembaga filantropi atau badan amal Aksi Cepat Tanggap (ACT). Menurutnya jika hal tersebut benar dilakukan maka jelas memalukan.
"Peristiwa ini selain memalukan juga benar-benar telah mencoreng nama dari lembaga-lembaga yang menghimpun dana masyarakat," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Selasa,(5/7/2022).
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini mengaku benar-benar sangat terkejut mendengar dan membaca besarnya gaji petinggi ACT. Serta berbagai fasilitas-fasilitas lainnya yang dinilai sangat berkelebihan.
Untuk itu, Anwar berharap ada pihak yang berkepentingan turun tangan untuk menghitung besarnya kerugian yang telah terjadi atas penyelewengan tersebut. Kemudian dirinya pun meminta agar pihak yang berkepentingan dapat menyelesaikan masalahnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
"Pokoknya saya sangat kecewa dengan sikap dan perilaku mereka yang menurut saya sangat materialistis dan hedonistis sekali itu," ujar dia.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengindikasikan temuan transaksi aliran uang yang diduga berkaitan dengan kepentingan pribadi dan aktivitas terlarang petinggi ACT.
"Indikasi kepentingan pribadi dan terkait dengan dugaan aktivitas terlarang. Sudah kami serahkan hasil analisisnya kepada aparat penegak hukum sejak lama," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Jakarta, Senin (4/7/2022).
Terkait hal itu, Ivan menyebut hasil pemeriksaan telah diserahkan ke beberapa lembaga aparat penegak hukum seperti Detasemen Khusus (Densus) 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait