Selain menanggapi situasi ini, Karang Taruna Kecamatan Simpenan juga memiliki rencana untuk melakukan kegiatan bersih-bersih pantai dan sungai. Kegiatan ini direncanakan sebagai bagian dari peringatan momentum Sumpah Pemuda, yang menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga kebersihan dan keindahan pantai di wilayah tersebut.
"Sebetulnya dalam waktu dekat kita sudah menyusun kegiatan. Ada kegiatan bersih-bersih pantai, sungai itu yang sudah kita agendakan pas momentum Sumpah Pemuda," tuturnya.
Diketahui, postingan Pandawara Group dengan komentar mencapai 3.935 itu berisi ajakan masyarakat untuk bergabung dalam kegiatan pembersihan pantai selama dua hari, pada tanggal 6 dan 7 Oktober. Ajakan ini terbuka bagi semua warga Sukabumi yang peduli terhadap lingkungan.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sangrawayang, Muhtar mengatakan pihaknya tidak mengizinkan aktivitas bersih-bersih sampah di wilayahnya. Karena menurutnya pihak pemerintah seolah tidak dilibatkan dalam inisiasi bersih-bersih tersebut.
"Kalau dari saya, kalau transparan terbuka dari pemerintah itu silahkan. Kalau seperti yang kemarin yang dimusyawarahkan di desa itu saya enggak mengizinkan saya mah," kata Muhtar.
Muhtar menegaskan bahwa sebelum memviralkan konten semacam itu, harus melibatkan masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan sampah pantai. Sebagai contoh, pada tahun sebelumnya, di sepanjang pesisir Loji, hampir dua ribu orang dari seluruh kabupaten terlibat dalam kegiatan bersih pantai.
"Sedangkan kalau di Desa Sangrawayang ada tiba-tiba, tidak mengerti saya juga. Bahkan masuk media sosial, jadi seolah-olah desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, dicemari nama baiknya," tegas Muhtar.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait