"Makanya Pemprov Jabar punya program penanaman 50 juta pohon dan tahun ini tahun ke tiga (pelaksanaan program) dan tercapai. Ditambah lagi 25 juta pohon, jadi 75 juta pohon (ditanam) selama kepemimpinan kami dan ini terpenuhi," tuturnya.
Uu mendorong seluruh elemen masyarakat, termasuk para aktivis peduli lingkungan untuk turut serta menghijaukan kembali lahan-lahan kritis di Jabar. Bahkan, Uu pun mengajak ponpes di seluruh Jabar aktif dalam upaya penghijauan. "Jangan sampai kerja sama yang dibangun hanya dari sektor ekonomi, masalah penghijauan juga harus turut dilakukan," ucap Uu.
Wagub Jabar menyatakan, kerja sama dengan ponpes terkait penghijauan baru dilaksanakan di Ponpes Baitul Hidayah. Seluruh ponpes didorong memiliki kurikulum soal penghijauan di lahan krisis. Sebab, menjaga lingkungan akan melengkapi cinta manusia.
"Cinta kita itu harus pada Allah, manusia, dan lingkungan. Cinta pada Allah tingkatkan ibadah, cinta sesama manusia menjaga kesatuan, dan cinta lingkungan dengan cara memeliharanya dengan baik. Di pesantren diajarkan, tinggal dikuatkan lagi," ujar Wagub Jabar.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Jabar Dodit Ardian Pancana membenarkan bahwa total lahan kritis di Jabar kini mencapai sekitar 700.000 hektare. "Lahan kritis di Jabar ada 700.000 hektare dan tersebar di seluruh Jabar. Itu nyebar yah," kata Kadishut Jabar, di tempat sama. Dodit Ardian Pancana berharap, melalui program penghijauan yang terus digalakkan, luasan lahan kritis di Jabar secara bertahap dapat terus ditekan. Dalam kegiatan tersebut, digelar pula pelepasliaran satwa, penyerahan bibit pohon, dan peresmian gedung Ponpes Baitul Hidayah.
Editor : Eka L. Prasetya