BANJARNEGARA, iNewsSukabumi.id - Nasib tragis menimpa seorang pria berinisial PO (53) asal Sukabumi yang menjadi korban pembunuhan sadis dukun pengganda uang. Korban dibunuh saat acara ritual bareng.
Kronologi dimulai ketika BS yang merupakan anak buah Tohari alias Mbah Slamet seorang dukun pengganda uang memposting tentang penggandaan uang di media sosial satu tahun lalu.
Postingan itu menyebutkan jika uangRp70 juta bakal digandakan mejadi Rp5 miliar. Hal itu rupanya menarik hati korban PO, sehingga ia melakukan pertemuan dan kesepakatan dengan Tohari untuk melakukan penggandaan uang, pada Juli tahun lalu.
Korban bahkan rela pergi jauh-jauh ke Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Banjarnegara demi menemui sang dukun.
"Korban sempat membawa anaknya ke rumah Tohari Tohari alias Mbah Slamet (45) di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara. Dari pengakuan terasangka, disitu terjadi kesepakatan untuk menggandakan uang, termasuk beberapa syarat dan maharnya," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Henry Yulianto dalam konferensi Pers, Senin (3/4/23023).
Saat bertemu dukun pengganda uang, PO membawa uang Rp70 juta. Oleh sang dukun, uang Rp 50 juta ini bisa digandakan hingga menjadi Rp5 miliar.
"Total uang yang saya terima mencapai Rp 70 juta, dan saya menjanjikan bisa digandakan sampai Rp 5 miliar," kata sang dukun, Slamet atau Tohari.
Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, uang tersebut tak unjung berlipat ganda. AlhaSil, korban PO terus menagih uang yang telah disepakati bersama Mbah Slamet.
Editor : Hikmatul Uyun