Setiap hari beraksi dia bisa mengantongi ratusan ribu dari hasil ‘prank’ tersebut. Namun aksinya itu kini terhenti setelah ketahuan pura-pura buntung untuk menarik simpati orang. Di perjalanan Dedi mengajak Rasyidin ke sebuah minimarket untuk berbelanja kebutuhan pokok termasuk stok susu untuk anak. Rasyidin juga dibelikan pakaian dan celana baru untuk mengganti ‘seragam’ ngemisnya yang sudah lusuh.
Saat ditawari Dedi untuk ikut ke Pesantren Cireok agar kebiasaan ngelemnya sembuh, Rasyidin menolak. Dia mengaku ingin tobat dan alih profesi sebagai tukang kebun di kampung di Warung Lobak, Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
Akhirnya Dedi Mulyadi mengutus salah seorang staf untuk mengantar Rasyidin ke kampung halamannya. Sehingga nantinya pergerakan Rasyidin bisa terpantau dan tidak kembali nge-‘prank’ sebagai pengemis buntung.
Editor : Eka L. Prasetya