JAKARTA, iNews.id —Tersangka kasus pembunuhan Brigadir J yakni mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menjalani pemeriksaan perdana pada Kamis (11/8/2022). Sejumlah pengakuan mengejutkan disampaikan Sambo. Salah satunya Sambo menerima laporan dari istrinya, Putri Candrawathi yang diduga mengalami tindakan yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang.
Pemeriksaan berlangsung di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok yang juga menjadi lokasi penahanan Sambo.
Berikut lima pernyataan Sambo kepada penyidik soal tewasnya Brigadir J:
1. Ferdy Sambo marah terhadap Brigadir J
Ferdy Sambo mengaku marah terhadap Brigadir J setelah mendapatkan laporan dari istrinya. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi diduga mengalami tindakan yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang.
"Bahwa keterangan FS mengatakan dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapatkan laporan istri yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga terjadi di Magelang dilakukan alm Brigadir Josua," kata Andi dalam jumpa pers, Kamis (11/8/2022).
2. Ferdy Sambo panggil Bharada E dan Bripka RR untuk membunuh Brigadir J
Murka mendengar laporan istrinya, Irjen Ferdy Sambo (FS) kemudian memanggil dua ajudan lainnya yaitu Bharada E dan Bripka RR. Keduanya diduga menerima instruksi dari Sambo untuk membunuh Brigadir J. Bharada E dan Bripka RR diketahui juga berstatus tersangka dalam kasus ini.
"Oleh karena itu FS memanggil RR dan RE untuk melakukan perencaanaan pembunuhan," ucap Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi.
Editor : Eka L. Prasetya