BANDUNG, iNews.id — Selama pandemi Covid-19, banyak anak menjadi yatim karena orang tua mereka meninggal akibat Covid 19. Berdasarkan data, jumlah anak Indonesia yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 sebanyak 35.840 orang.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily saat membuka kegiatan Advokasi dan Diseminasi Perumusan Kebijakan Perlindungan Khusus Anak di Grand Hani Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (28/6/2022).
Selain itu, selama pandemi pula, kata Kang Ace, sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily menyatakan, banyak terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga dan anak yang melakukan pernikahan usia dini. Kondisi tersebut, menjadi perhatian Komisi VIII DPR.
“Ini (35.840 jadi yatim akibat pandemi Covid-19) menjadi perhatian kami di Komisi VIII DPR. Karena itu, kami sedang menggagas Undang-Undang tentang Yatim Piatu. Mereka berhak untuk hidup, mendapatkan hak asuh, dan pendidikan,” kata Kang Ace.
Negara, tutur Kang Ace, harus hadir memastikan perlindungan anak di tengah pandemi Covid-19. “Kami sangat konsen terhadap perlindungan anak, karena mereka itu (anak) tunas bangsa,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.
Dalam kesempatan itu, Kang Ace mengapresiasi peran Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Wanita Karya (HWK) Provinsi Jawa Barat dalam upaya perlindungan anak. DPD HWK Jabar mendorong pembentukan Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Anak di Provinsi Jawa Barat.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait